CHAP 2
[ LATER ]
Pagi itu keadaan
rumah dari dua bersaudara yang bermarga Einzbern ini nampak sepi, wajar saja
ini adalah hari minggu. Namun Leysritt sudah menunggu kakanya tersebut di meja
makan.
“…….” Tanpa berkomentar terhadap apa yang dikatakan adiknya, Sella langsung berjalan menuju meja makan dan mengambil kursi dihadapan Leysritt”
“Maksudmu itu…. Kau
mendapatkan uang tersebut dari Lotere kan?” Tanya Leysritt serius
“…….” Sella tidak
menjawab dengan kata kata namun ia menjawab dengan mengangguk kearah adiknya
yang menandakan bahwa dugaan nya benar.
“Lalu….. untuk apa uang
itu….?” Tanya Leysritt
“Untuk sekolahmu.”
Jawab Sella Singkat
“Aku tidak mau dibiayai
oleh uang hasil Lotere, lebih baik aku tidak sekolah jika begini caranya!” timpal
Leysritt tegas.
“Lalu kau mau bagaimana
sekarang…..?” Tanya Sella kepada adiknya yang sekarang berdiri tepat didepan
nya.
“Errr…. Aku ingin
dibiayai oleh uang hasil kita bekerja bukan hasil mempertaruhkan keberuntungan
seperti itu…..!” jawab Leysritt.
“Oh? Oke” hanya itu jawaban
dari Sella, singkat padat namun sarat akan Arti.
[ LATER ]
Beberapa hari
telah berlalu dan hari ini Sella berencana bertemu teman nya yang menawarkan
kerja part time itu. Mungkin sudah jelas apa maksudnya, yaitu untuk bekerja di
Café kenalan nya.
“Tumben sekali kau
ingin bertemu denganku….. Ehehe ada apa?” Tanya teman Sella yang diketahui
bernama Stephano itu.
“Aku berubah pikiran…..
aku ingin bekerja di Café kenalanmu itu…..” jawab Sella langsung to the point.
“HAH?! Kenapa mendadak
sekali…..? untuk apa memangnya?” Tanya Stephano setengah kaget.
“Untuk sekolah….. Adik
ku…..” Jawab Sella dengan nada sedikit pelan, yah…. Memang Sella ini bukan tipe
orang yang sering ‘ChitChat’ dengan orang lain.
“Okelah…. Sebentar”
ucap Stephano lalu mengeluarkan Ponselnya guna menelpon sahabatnya yang
memiliki Café itu.
Sella yang sedari
tadi melihat sahabatnya sedang berbicara lewat telepon akhirnya setelah sekian
lama menunggu jawaban apakah dirinya bisa bekerja disana atau tidak.
“Katanya kau bisa
bekerja disana, hebat bukan?” Ucap Stephano bangga
“Benarkah? Sebagai
apa?” Tanya Sella penasaran akan posisinya di Café tersebut.
“Maid!” Stephano
mengatakan nya dengan nada sedikit mengejek
“HAH?! MAID?! AKU TIDAK
BISA MENJADI MAID!!” Protes Sella pada Stephano
“Yasudah jika tidak
mau……”
“Errrr….. oke oke!”
Jawab Sella setngah kesal namun mau bagaimana lagi.
[ LATER ]
Malam itu Sella
pulang ke rumah dan mendapati Adiknya tengah berdiri di depan pintu masik rumah
mereka (Lagi).
“Ini….” Cetus Sella
seraya memberikan sebuah Amplop yang berisi uang.
“Apa ini?” Tanya
Leysritt bingung.
“Itu gaji pertamaku!”
“Gaji? Kau bekerja
dimana?” Tanya Leysritt makin bingung
“Café dikota….”
“EH?! Kau di Café?!
Menjadi apa?”
“MAID!!!” Jawab Sella
kesal
Akhirnya kedua
Einzbern bersaudara itu pun memiliki kehidupan baru diantaranya Sella yang
menjadi Maid disebuah café, dan Leysritt yang sudah masuk sekolah karena
Liburan musim panas sudah selesai.
Sella telah menyimpan uang hasil Lotere nya itu di Bank
menggunakan Rekening baru lalu melupakan nya seakan akan tidak pernah
mendapatkan uang hasil Lotere
~END~
// Akhirnya selesai juga ni cerita ini! meski ada beberapa halangan terbasuk HP Writer mengalami kerusakan jadi sedikit sulit nge post. GOMENASAI!!!!!
No comments:
Post a Comment