Disuatu
malam terlihat seorang gadis bersurai putih bernama Sella. Dirinya sedang dalam
perjalanan menuju tempat ‘langganan’ dirinya bermain Lotere, walaupun ia sering
kesana tetapi dia jarang sekali menang. Yah….. mungkin karena faktor ‘Rank
Luck’ nya E.
Saat
tiba di tempat tersebut ia langsung bergerak menuju tempat yang banyak sekali
orang yang sedang bermain ‘Lotere’.
Ya, memang
kebanyak peserta disini ingin pulang menjadi ‘Orang Kaya Baru’, namun tidak
sedikit juga diantara mereka yang pulang tidak membawa uang sepeserpun bahkan
bangkrut.
“YEAHH!!!
AKHIRNYA AKU MENANG!!!!” teriak Sella karena berhasil memenangkan permainan
yang sekian lama tidak ia menangkan yaitu Lotere.
Setelah
sekian lama dirinya mengalami kekalahan namun akhirnya dia berhasil memenangkan
nya dan membuat dirinya sendiri bahagia, mungkin karena tingkah Sella yang
berlebihan ini membuat banyak orang disekitarnya jadi memperhatikan dia.
Mungkin
karena malu atau apa yang dirasakan Sella saat itu membuat dirinya memutuskan
untuk pulang, di perjalanan pulang pun Sella masih merasa senang, itu terlihat
dari raut wajah Sella yang biasanya murung dan sebagainya namun sekarang ia
lebih sering tersenyum. Ya mungkin aneh bagi orang yang melihat Sella pada
malam itu, bagaimana tidak aneh saat melihat seorang gadis yang raut wajahnya
senang seperti itu di jam yang hamper tengah malam begini.
[MEANWHILE]
Leysritt
yang malam itu belum tertidur dikarenakan dirinya sedang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ini berbanding terbalik dengan sang Kakak yaitu Sella yang sudah
tidak peduli lagi pada kehidupan nya di sekolah.
“Sella…..
bisa aku masuk sebentar? Aku ingin meminta kertas baru, mungkin kau punya?”
Tanya Leysritt seraya mengetuk pintu kamar Sella.
“Kau ada
didalam kan?” Lanjutnya
*Krekk!!*
Saat
Leysritt sedang berdiri didepan pintu kamar Sella, ia mendengar suara pintu
depan rumahnya berbunyi seperti ada orang yang mamasuki rumah mereka.
“Siapa
Itu?!” Tanya Leysritt sembari berlari menuruni tangga
“Ini
Aku, Sella!!” Jawab Sella dangan nada sedikit tinggi
“Oh
ternyata kau…..” ucap Leysritt dengan nada yang biasa ia gunakan saat berbicara
dengan kakaknya tersebut
“Dan…. Apa
itu?” Lanjut Leysritt bertanya pada Sella sembari menunjuk tas yang dibawa
Sella.
“Ini bukan
apa apa! Dan kau tidak perlu tau…..” jawab Sella seraya berlari menaiki tangga
dengan maksud menghindari pertanyaan lanjutan dari Leysritt
“Dia itu
kenapa sih….?” Gumam Leysritt
[ LATER ]
Tiga
hari telah berlalu dan rasa penasaran masih menyelimuti hati Leysritt. Ya, dia
masih ingin tau apa yang dibawa oleh Sella pada saat itu. Akan tetapi Leysritt
lebih memilih untuk melupakan hal ini, namun tetap saja dia tidak bisa.
“Sella…..
aku ingin meminjam Laptop milikmu boleh?” Tanya Leysritt seraya mengetuk pintu
kamar Sella, namun lagi lagi tidak ada jawaban dari dalam kamar.
“Mungkin
aku buka saja…..” Ucapnya Pelan
*Krekk!*
“….!!!!”
[MEANWHILE]
Siang
itu Sella sedang kaluar rumah untuk mengunjungi teman dekatnya, namun ya…. Dia
lupa member surat atau informasi apapun pada Leysritt.
“Eh Sella….
Kau kan tidak ada kegiatan jika di siang hari, mau ku kenalkan pada temanku?
Dia itu manager sebuah CafĂ©, jika beruntung kau bisa bekerja Part-Time disana….”
Tawar salah satu teman Sella yang kebetulan ikut berkumpul
“Eh?
Bagaimana ya…? Ehehe” Sella tertawa canggung.
“Hm?
Bagaimana? Jika tidak pun aku tidak memaksa” lanjut teman Sella tersebut.
“Terima
kasih atas tawaranmu tapi aku tidak bisa menerimanya” akhirnya Sella memberikan
keputusan.
Memang
Sella itu berbeda dengan Leysritt,
bedanya adalah Sella memilih tidak melanjutkan sekolahnya padahal jika
dibandingkan Leysritt adiknya, Sella itu bisa dibilang lebih pintar. Tetapi ia
memberikan kesempatan adiknya untuk lebih maju.
Mungkin
karena Sella hidup ‘menganggur’ dirumah, dan tidak sengaja saat diperjalanan
menuju suatu tempat dia mendengar sekelompok orang membicarakan permain lotere
yang katanya bisa membuat seseorang yang meainkan nya menjadi kaya raya jika
memenangkan nya. Jadi Sella mencobanya dan melihat dengan mata kepalanya
sendiri ada orang yang memenangkan nya dan orang tersebut menjadi kaya raya,
karena hal ini Sella percaya akan hal itu dan perilakunya berubah drastis.
[ LATER ]
Saat pulang ke
rumah, Sella telah mendapati adiknya sedang berdiri di depan pintu masuk rumah
mereka.
“Kak? Ini tentang tas
yang kau bawa waktu itu….” Ucap Leysritt
“Darimana kau
mendapatkan uang itu?!” Lanjutnya dengan nada sedikit tinggi
“……..” Sella tidak menjawab
“Aku pikir kau ini
pintar…. Ternyata tidak ya?” akhirnya Sella menjawab namun dengan nada sedikit
meledek adiknya tersebut.
“Biarkan aku masuk
sekarang…..” lanjut Sella dengan berjalan memasuki rumah.
“………” Leysritt terdiam
dan membiarkan sang Kakak masuk kedalam rumah, namun dirinya tidak mendapat
jawaban yang memuaskan darinya.
Waktupun terus
berlalu dan sekarang Leysritt memikirkan kata kata tentang dirinya yang
dilontarkan oleh kakak nya sendiri.
“Apasih maksud dari
perkataan nya itu?! Aku tidak mengerti sama sekali!” gerutu Leysritt seraya
merebahkan tubuhnya diatas kasur.
“Aku? Tidak pintar….?
Tunggu sebentar……”
“Aku tau apa
maksudnya!!” teriak Leysritt dari dalam kamarnya
No comments:
Post a Comment