Translate

Friday 13 May 2016

Fate/Apocrypha [LN] [Prolog Ch1]

// Hai kalian para om/mbak yang Elegant!!!! kali ini writer akan memposting salah satu Light Novel favorit writer, karena ini dari TYPE-MOON terlebih lagi dari Fandom FATE. 

PROLOG 

Ini adalah tempat yang tidak ada di tempat yang lainnya. Sebuah dunia yang tidak ada di tempat lainnya.

Terlepas dari konsep yang dikenal dengan sebutan ‘waktu’, tempat ini tidak memiliki siang maupun malam, matahari maupun bulan. Hanya aurora pucatlah yang menerangi langitnya. Tidak ada perubahan di dunia ini. Lautnya yang luas tidak berombak, dan awan yang berada di langit sama sekali tidak bergerak. Tidak dapat melihat bulan maupun bintang-bintang, pria yang menghuni dunia ini meratapi sesuatu. Itulah mengapa pria itu menutup matanya. Ketika dia melakukannya, dia dapat melihat kenangan dari hari-hari yang sangat dirindukannya. Dan kenangan-kenangan itu ada banyak jumlahnya. Dia sangat bangga akan masa lalunya, sangat bangga sampai-sampai meski telah mengulanginya ribuan atau puluhan ribu kali, dia tetap tidak akan merasa lelah.
Seperti biasa, pria itu menolehkan kepalanya ke kanan, ke kiri, ke bawah ke arah bumi, ke atas ke arah langit, meyakinkan bahwa tidak ada yang aneh sementara kelopak matanya tertutup. Kemudian, dia mulai melihat sebuah mimpi, sebuah khayalan yang disebut dengan ‘masa lalu’. Sekarang, atas nama kehormatannya, sesuatu haruslah diucapkan. Hanya fakta itulah yang tertinggal untuk dilakukannya. Untuk bertarung, untuk menjadi sembuh, untuk merasa sedih atau marah─hal-hal ini sudah tidak dibutuhkan lagi olehnya. Apakah ini membosankan? Dia hanya dapat menyetujuinya.


Apakah ini menyakitkan? Dia seperti ingin menyangkalnya. Seperti biasa, kejadian-kejadian di masa lalu akan terlihat di matanya−gamblang dan nyata. Masa lalu yang dilihatnya sangatlah singkat dan meski demikian, kejadiannya selalu jelas. Mereka tidak akan pernah memudar─tidak akan pernah terkotori─dan tidak akan pernah terlupakan.

“Kunohon, bangunlah.”

Sekali lagi...sama sekali tidak ada perubahan di dunia ini. Angin tidaklah berhembus, dan ombak tidaklah muncul. Tempat itu tetaplah sama.
Itulah mengapa, jika perubahan muncul di dunia ini...tidak diragukan lagi kalau ada campur tangan dari dunia luar.

Pria itu membuka matanya. Melihat sesuatu yang tidak dapat dipercaya, dia membeku. Sejak kapan emosi-emosinya mulai goyang?

“Sudah sejak lama.”

Sebelum pria itu dapat mengatakan apa-apa, gadis itu tersenyum. Pria itu merasa otaknya telah terguncang, dan sensasi itu membuatnya hanya bisa membuka mulut tanpa dapat berkata apapun. Seorang gadis yang cantik ada di sana, rambutnya sehalus cahaya matahari musim semi.
Pria itu mengenal si gadis dengan sangat baik. Setiap kali dia menutup matanya, gadis itu akan muncul. Dia tidak akan salah mengenali gadis itu dengan yang lain. Tapi kenapa gadis itu ada di sini? Kenapa dia ada di sini...di sini, di tempat dimana dia tidak seharusnya berada?

Alis gadis itu menaut dalam penderitaan, dan dengan lembut dia menyentuh wajah si pria dengan tangannya. Jari gadis itu menunjuk seolah-olah sedang membuat janji, membuat si pria mengeluarkan suara yang gembira.

“Di dunia ini sangat menyakitkan...sangat kesepian.”
 “Ini salahku,” si gadis bergumam sedih.
 “Itu tidak benar,” tegas si pria.

Hal ini bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Ini merupakan wewenangku. Tidak ada keabadian di sini, tidak ada kekekalan di sini, tidak ada kebosanan, keputus-asaan, dan tidak ada ketakutan.

“Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendiri lagi.”

Ah─tanpa janjimu pun, fakta bahwa kau ada di sini telah memberiku kebahagiaan. Bukan hal lain tetapi kebahagiaan.

Seharusnya tempat ini tidak berubah, dunia yang sempurna. Dunia dimana waktu membeku.

Tetapi gadis itu berada di sini sekarang. Dan mungkin dunia ini telah terjatuh, tidak lagi sempurna dan menjadi dunia yang biasa dan sederhana.


Pria itu tidak dapat menahan kegembiraannya. Dunia akan berubah. Waktu akan bergerak. 




No comments:

Post a Comment