Translate

Thursday 26 May 2016

Writer's Note! [3]

Maaf nih ya sebelumnya! Tapi writer akan 'Stop' seri Fate/Apocrypha nya karena Novel milik writer HILANG!!! /hueee

Maaf ya!!

Friday 13 May 2016

Fate/Apocrypha [LN] [Prolog Ch2]

[CHAP 2]

Tidak akan berlebihan jika tempat ini disebut sebagai medan perang.

Terdapat para homunculus yang diciptakan untuk bertarung, mengayunkan halberd raksasa dan menghasilkan ritual-ritual sihir yang rumit pembawa kehancuran berskala besar ke area di sekitar mereka. Tidak dilahirkan secara alami, para homunculus ini memiliki cacat jasmani yang harus diganti agar dapat menghasilkan dua bulan waktu hidup yang sangat singkat. Tetapi pergantian ini akan membuat perbedaan kecil meskipun hanya dua minggu, seperti hidup mereka memang dimaksudkan untuk dihabiskan dalam perang ini.

Fate/Apocrypha [LN] [Prolog Ch1]

// Hai kalian para om/mbak yang Elegant!!!! kali ini writer akan memposting salah satu Light Novel favorit writer, karena ini dari TYPE-MOON terlebih lagi dari Fandom FATE. 

PROLOG 

Ini adalah tempat yang tidak ada di tempat yang lainnya. Sebuah dunia yang tidak ada di tempat lainnya.

Terlepas dari konsep yang dikenal dengan sebutan ‘waktu’, tempat ini tidak memiliki siang maupun malam, matahari maupun bulan. Hanya aurora pucatlah yang menerangi langitnya. Tidak ada perubahan di dunia ini. Lautnya yang luas tidak berombak, dan awan yang berada di langit sama sekali tidak bergerak. Tidak dapat melihat bulan maupun bintang-bintang, pria yang menghuni dunia ini meratapi sesuatu. Itulah mengapa pria itu menutup matanya. Ketika dia melakukannya, dia dapat melihat kenangan dari hari-hari yang sangat dirindukannya. Dan kenangan-kenangan itu ada banyak jumlahnya. Dia sangat bangga akan masa lalunya, sangat bangga sampai-sampai meski telah mengulanginya ribuan atau puluhan ribu kali, dia tetap tidak akan merasa lelah.
Seperti biasa, pria itu menolehkan kepalanya ke kanan, ke kiri, ke bawah ke arah bumi, ke atas ke arah langit, meyakinkan bahwa tidak ada yang aneh sementara kelopak matanya tertutup. Kemudian, dia mulai melihat sebuah mimpi, sebuah khayalan yang disebut dengan ‘masa lalu’. Sekarang, atas nama kehormatannya, sesuatu haruslah diucapkan. Hanya fakta itulah yang tertinggal untuk dilakukannya. Untuk bertarung, untuk menjadi sembuh, untuk merasa sedih atau marah─hal-hal ini sudah tidak dibutuhkan lagi olehnya. Apakah ini membosankan? Dia hanya dapat menyetujuinya.

Friday 29 April 2016

Writer's Note! [2]

Hai para readers!!!! Maaf sebelum nya karena writer jarang post Cerita dikarenakan tgl 9 Mei 2K16 writer mau UN /nangis
Tapi Trust Me!!! Nanti bakal posting lagi kok hehe.

Salam sayang dari Writer /?